Langkah Strategis BSIP Sumbar: Penguatan Kapasitas Petani Dukung UPSUS Jagung di Kab. Agam
Lubuk Basung (20/2). Dalam upaya mendukung program Upsus Percepatan Tanam Peningkatan Produksi Jagung 2024, BSIP Sumatera Barat gelar kegiatan penguatan kapasitas penerapan standar pertanian. Melibatkan 40 orang peserta terdiri dari petani, penyuluh, dan penangkar benih jagung yang dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan Agam.
Dibuka oleh Dr.Rustam,SP, MSi Kepala BSIP Sumatera Barat yang mengapresiasi petani jagung Kabupaten Agam atas capaian produktivitas nomor 2 dan luas tanam nomor 4 di Sumatera Barat. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara dinas pertanian dan BSIP Sumatera Barat untuk keberlanjutan peningkatan produksi jagung serta pendampingan kepada para petani ataupun Kelompok tani yang ada di Kabupaten Agam.
Dr. Rustam, SP. M.Si juga menyampaikan tugas dan fungsi BSIP, salah satunya difokuskan dalam penerapan standar dan diseminasi di bidang pertanian khususnya tanaman pangan kepada petani dan petugas lapangan. Dengan hadrinya BSIP, diharapkan para petani dapat mengimplementasikan standar pertanian sebagai upaya meningkatkan produktivitas jagung.
Pada kegiatan ini dibahas berbagai aspek, mulai dari Standard Nasional Indonesia (SNI) Indogap 8969:2021 tentang tanaman pangan da SNI 6944:2015 benih jagung hibrida, Kebijakan Pengembangan Jagung di Kabupaten Agam , GAP dan GHP Jagung ,Hama dan Penyakit Utama Jagung , Mekanisme dan sertifikasi perbenihan jagung dan Kisah Sukses Petani Jagung . Dengan narasumber yang kompeten dibidang berasal dari BRIN, Pengambil Kebijakan, Mitra (BPTPH dan BPSB), pelaku/petani dan yang pasti BPSIP Sumbar
Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif melalui umpan balik berupa pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka di lapangan. Hal ini menunjukkan keinginan para petani untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas pertanian mereka
Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah konkret dalam mendukung Upsus Percepatan Tanam Jagung di Sumatera Barat,adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani, diharapkan produksi jagung dapat meningkat, menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik di wilayah ini.